Ultah Gerktain Solo di masa Pandemi
Hai Komunitas Gersoler, sebutan baru bagi anggota Gerkatin Solo. Kali ini terbit lagi tulisan ini setelah lama tidak sempat memuat artikel meskipun ada banyak sekali kegiatan-kegiatan sudah berjalan akhir-akhir ini.

Ini cerita tentang kegiatan yang sudah menjadi tradisi Gerkatin Solo yaitu memperingati ulang tahun Gerkatin Solo yang saat ini hampir menginjak kepala 4 ini. Meskipun di masa pandemi yang seharusnya tidak boleh dirayakan secara beramai-ramai, harus sesuai anjuran 3M, alhamdulillah peringatan ini bisa berjalan lancar dan sukses dengan mengikuti protokol yang sudah ada.
Tema utama kali ini agak berbeda dengan sebelumnya yaitu Refleksi dan Saling Berbagi Ilmu Pengurus Gerkatin, dilaksanakan kemarin tanggal 20 Februari 2021 di Rumah Blogger Indonesia tetapi hanya mengundang kalangan terbatas untuk mengantisipasi penyebaran pandemi Covid19 yang masih memangsa kita. Meskipun begitu akan difasilitasi secara online dengan aplikasi Zoom bagi kawan-kawan yang tidak sempat hadir.
Pengurus yang berbagi pengalaman diantaranya Galih Saputra yang masih menjabat sampai 5 tahun (berakhir 2023), masa jabatan yang baru dari sebelumnya biasanya setiap 4 tahun, berbagi pengalaman kegiatan yang banyak melibatkan komunitas dari orang dengar, sehingga keberadaan Gerkatin Solo semakin mendapat tempat, seperti dari Gapai, KotaKita, menjadi pengurus Tim Advokasi Difabel, dan lain sebagainya.
Baru-baru ini Gerkatin Solo direpotkan dengan banyaknya permintaan mahasiswa mengajukan aplikasi yang tujuannya sebagai bahan skripsi. Tentu ini memberikan peluang untuk menambah referensi tentang dunia tuli yang sekarang masih minim. Yang penting pilihan materinya sesuai dengan kebutuhan tuli yang ada untuk kepentingan program Gerkatin Solo berikutnya. Jadi materi skripsi diharapkan dipilih harus lebih up to date, bukan yang sudah ada dan mengulang kembali.
Cakranovi biasanya dipanggil Chovi saat ini sebagai ketua Adeco Surakarta, sebelumnya pernah menjadi ketua Gerkatin Solo menceritakan pengalaman unik. Chovi selalu memiliki inisiatif sendiri kalau mau mengadakan kegiatannya, contoh mengajak bersepeda santai ke tempat-tempat yang jauh yang belum pernah dikunjungi seperti waduk Cengklik dan lainnya. Komunikasi jaman itu belum ada handphone tetapi bisa mengundang banyak anggota bergabung dan bersepeda. Selain itu juga mengajak berolahraga Volley di lapangan punya orang lain dan dipakai secara rutin.
Muhammad Isnaini Nurhidayat yang saat ini menjadi orang terkenal dengan tampilan sebagai jurubahasa isyarat di televisi nasional dan bekerja untuk The Little Hijabi School membagikan pengalaman yang mendorong semangat anak-anak muda untuk berkarya lebih aktif dan kreatif. Melihat masalah yang ditumbulkannya, Muhammad memberikan wejangan untuk selalu aktif bukan menjadi pasif menunggu apa yang akan dilakukan oleh lainnya contoh DVO. Harusnya DVO menunggu inisiatif Gerkatin Solo, bukan sebaliknya.
Bajuri seorang anggota senior yang saat ini menjadi anggota IKAYAT (Ikatan Alumni YAAT Solo) dan pendaki gunung aktif menyampaikan tantangan dan kekesalannya ketika menceritakan pengalaman membantu tuli lain yang nekat mengikuti kegiatan yang dianggap berat. Pernah diajak bersepeda oleh orang dengan dengan sepeda yang bagus-bagus, Bajuri sendiri menggunakan sepeda usang tetap mau ikut dan sampai akhirnya bisa sampai ke tempat yang jauh seperti ke waduk Gajahmungkur Wonogiri. Terus kegiatan lain ada tuli lain pengen ikut malah pingsan di tengah jalan, akhirnya dibantu Bajuri pesan ojek untuk pulang ke rumahnya. Pengalaman ini mengingatkan jika ikut kegiatan yang menantang harus tahu kondisi fisik lebih dulu.
Ismail diwanti-wanti mas Galih untuk diundang mempresentasikan pengalamannya, akhirnya tetapi hanya melihat sejauh mana perkembangan yang telah dilakukan oleh teman-teman tuli akhir-akhir ini. Termasuk anggota yang baru bergabung, kali ini 2 orang muda mudi belum mengenal Ismail. Sejak itu Ismail turut bangga akhirnya karena sejak berdiri sampai sekarang Gerkatin Solo jarang vakum, selalu aktif dan eksis berkegiatan setiap tahun. Beda dengan daerah lainnya kadang ada yang mati suri. Jadi sangat penting untuk melihat sejarah perkembangan kegiatan Gerkatin Solo dengan selalu menampilkan informasi-informasi sebetulnya banyak sekali kegiatan-kegiatan yang seharusnya ditunjukkan ke publik, agar keberadaan komunitas tuli lewat Gerkatin Solo dan organisasi lainnya yang baru dibangun bisa menjadi jembatan pelibatan tuli bagi masyarakat dalam mendukung proses pembangunan.
Kemudian sebagai penutup acara, Aprilian Bima P biasa dipanggil Bima menyampaikan profil Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (PUSBISINDO) yang baru berjalan setahun lalu. Pusbisindo ini sangat penting untuk disosialisasikan ke khalayak umum dan komunitas tuli khususnya. Sebagai bagian dari pengembangan bahasa isyarat di Indonesia yang saat ini didominasi oleh orang dengar, sudah saatnya komunitas tuli yang memiliki bahasa isyarat sebagai identasnya untuk bersama-sama mengembangkan bahasa isyarat lokalnya dan mempraktekkan bahasa isyarat melalui kelas-kelas yang digelar oleh komunitas tuli. Informasi lengkapnya mengenai Pusbisindo bisa dibrowsing ke PUSBISINDO.ORG
Bima saat ini ditunjuk menjadi Ketua Koordinator Pusbisindo wilayah Jawa Tengah, kedudukannya di Solo. Kita tentu bangga dengan tempat di Solo, biasanya perwakilan Jawa Tengah selalu di Semarang. Kenapa di Solo, karena kapasitas SDM untuk kelas Bahasa Isyarat di Semarang belum ada. Demikian yang dijelaskan oleh Bima. Selamat berkarya.