Press Release : Sosialisasi Bahasa Isyarat Jilid 2
Press Release
Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia yang akrab disingkat Gerkatin adalah organisasi masyarakat yang berbasis komunitas tuna rungu. Saat ini Gerkatin Solo sedang menjalankan program Sosialisasi Bahasa Isyarat jilid 2 bagi masyarakat dan pemerintah. Kegiatan ini bertujuan memberikan kesempatan kepada masyarakat dan pemerintah khususnya pelaku pelayanan publik untuk lebih memahami bahasa isyarat bagi tunarungu. Hal ini sebagai salah satu upaya mendorong kebijakan pemerintah untuk mengimplementasikan hal-hal yang berkaitan dengan aksesibilitas khususnya tuna rungu yang selama ini nyaris belum tersentuh seperti halnya komunitas lain (tuna daksa dan tuna netra) yang lebih mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat.
Salah satu bentuk kegiatannya adalah Pelatihan Bahasa Isyarat bagi pelaku Pelayanan Publik & Masyarakat yang akan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 25 November 2011 jam 13.00-17.00 di Balai Tawangarum Kompleks Balaikota. Pada kesempatan ini insyaallah Kepala Bappeda mewakili Bapak Joko Widodo berkenan akan membuka acara. Mengapa kami memilih kegiatan Pelatihan Bahasa Isyarat bagi pelaku Pelayanan Publik dan Masyarakat? Hal ini berangkat dari keprihatinan kami seringnya tunarungu terkendala ketika berinteraksi/beraktifitas dengan masyarakat & pemerintah dalam hal ini pelaku pelayan publik, karena minimnya bahasa isyarat yang dikuasai atau bahkan ada yang tidak sama sekali.
Banyak keluhan yang masuk ke kami, ketika tunarungu melakukan akses transportasi misalnya stasiun kereta api, petunjuk yang diberikan petugas biasanya melalui audio/pengeras suara tentang kedatangan/keberangkatan kereta sehingga sering tunarungu salah naik jurusan, yang sedianya ke Jogjakarta malah menuju Surabaya. Juga ketika akses layanan kesehatan di Puskesmas, komunikasi sering macet karena petugas tidak memahami keluhan tunarungu, alih-alih mendapat solusi atas persoalan kesehatannya yang ada semakin sakit karena emosi gara-gara kendala komunikasi. Dan masih banyak lagi hal-hal seperti ini yang sering dialami tunarungu.
Bagi sebagian masyarakat mungkin hal ini dianggap biasa tapi ini menjadi persoalan besar bagi tunarungu ketika akses layanan publik. Seperti halnya masyarakat umum, tunarungu juga ingin beraktifitas layaknya manusia yang lain.
Harapan kami dengan adanya Pelatihan ini akan semakin banyak pihak yang memahami bahwa bahasa isyarat adalah hak bagi tunarungu dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat/pemerintah. Dengan demikian persoalan paling mendasar yang dialami tunarungu akan teratasi sehingga hak tunarungu sebagai sesama warga negara dapat dipenuhi.
Pelatihan ini tentunya belum bisa menjawab semua persoalan yang dihadapi tunarungu. Untuk itulah kami terus berupaya dan mendorong agar masyarakat dan pemerintah lebih peduli pada tunarungu khususnya hak berbahasa isyarat dalam berkomunikasi. Berbagai kampanye tentang ketunarunguan terus kami upayakan, misalnya produksi film komunitas, sosialisasi bahasa isyarat di car free day dan lain-lain. Dan dalam rangkaian peringatan HIPENCA kami juga akan menampilkan performance art pantomim di Car Free Day pada tanggal 18 Desember 2011 selain itu juga berkolaborasi dengan lembaga lain menampilkan ketangkasan kursi roda dan baca puisi di Balaikota. Kegiatan lain adalah Semiloka yang rencananya akan dilaksanakan pada awal Januari 2012. Harapan kami hasil Semiloka ini bisa menggandeng pemerintah dan stakeholder lain untuk mengimplementasikan kegiatan/program kerja Gerkatin Solo seperti kursus bahasa isyarat di markas dan Car Free Day.
Dengan banyaknya rentetan kegiatan diatas, upaya mendorong pemerintah dan masyarakat agar lebih berperspektif disabilitas dalam penyusunan RUU Disabilitas akan lebih bermakna, apalagi dengan telah disahkannya Konvensi Hak-hak Asasi Difabel/Penyandang Disabilitas baru-baru ini oleh DPR.
Kami sangat mengharapkan pemerintah mendorong dinas-dinas terkait untuk lebih memberikan dukungan kepada tunarungu dalam hal aksesibilitas. Kami juga membuka kesempatan kepada pemerintah bekerjasama dengan Gerkatin dalam menjalankan program kerjanya agar lebih berperspektif pada tunarungu.