Nonton Bioskop Bersama, yuk!!!
Kali ini Gerkatin Solo dipercaya oleh Kampung Halaman untuk menyelenggarakan event yang memperingati Hari Remaja Internasional dengan tajuk Jalan Remaja 1208. Jalan Remaja 1208 adalah program tahunan Kampung Halaman, Jogjakarta. Pada perhelatan Jalan Remaja tahun 2011 ini dilakukan pemutaran serentak di beberapa kota di Indonesia. Tema tahun ini adalah Me, Instan? Tema ini kami angkat untuk menanggapi gaya hidup jaman sekarang yang serba instan. Gaya hidup yang serba instan ini kami sadari bisa menumbuhkan sifat curang, mudah menyerah, memikirkan diri sendiri. Gaya hidup yang serba instan ini menghllangkan hal-hal penting yaitu bahwa proses, kerja keras, jujur itu adalah hal yang dibutuhkan untuk membentuk kepribadian yang bertanggung jawab.
Kami menyadari bahwa munculnya gaya hidup instan ini karena kita semua mengalami bagaimana pemerintahan menjalankan sistemnya sehari-hari. Contoh sepele saja, dari data tahun 2010, jumlah kecelakaan di Indonesia 70% di dalamnya melibatkan remaja di dalamnya. Ini tentu tidak bisa dilepaskan dari persoalan jual-beli SIM,bukan? Kasus contek mencontek saat UN (Ujian Nasional) yang diorganisir oleh sekolah yang selalu ada dari tahun ke tahun. Kasus korupsi yang tidak ditangani dengan serius, para koruptor malah seakan punya kekuasaan untuk mengatur aparat, bisa keluar masuk rumah tahanan bahkan pergi ke luar negeri.
Sementara itu di bidang pendidikan yang mendasari kepribadian kita, semakin kehilangan karakternya. Untuk apa sih sebenarnya tujuan pendidikan kita sekarang? Sistem pendidikan yang gonta-ganti membuat metode pengajaran berubah. SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) yang tujuannya supaya kita bisa mempunyai daya saing, menjadi bangsa yang diperhitungkan di dunia Internasional, meleset dari tujuannya. SBI dimaknai sebagai hal yang prestige, karena serba luar negeri, mengambil kurikulum luar negeri, memiliki fasilitas yang dimiliki oleh sekolah berstandar internasional, piknik ke luar negeri. Kita tidak mau susah-susah membuat kurikulum yang tepat untuk kita sendiri. Kalau bisa gampang kenapa susah? Beli saja,toh ada subsidi dari pemerintah untuk program SBI. Kita tidak berusaha menciptakan karakter kita sendiri, kita kurang percaya pada pengetahuan lokal yang sebenarnya lebih sesuai dengan kebutuhan pendidikan kita. Dengan lemahnya karakter, sulit untuk kita peduli pada bangsa sendiri, padahal dulu bangsa ini dilahirkan oleh orang-orang yang sangat yakin pada kekuatan bangsanya.
Kami sadar bahwa hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena ini akan menghambat perkembangan bangsa Indonesia, terutama generasi penerusnya, yaitu remaja. Berangkat dari sini, JR 1208 membuat beberapa petisi untuk disuarakan pada tanggal 12 Agustus nanti. Berikut ini adalah petisi kami:
Kami menolak pendidikan Instan karena kami ingin berproses.
Kami butuh teladan!
Oleh karena itu, Gerkatin Solo bersama-sama mitra Kampung Halaman melalui JR 1208 mengajak teman-teman untuk ikut berpartisipasi dalam KAMPANYE BERSAMA, memaknai hari Remaja Internasional ini dengan lebih peduli pada kondisi sekitar kita, dengan menyelenggarakan BIOSKOP REMAJA!
Untuk kota Solo, Gerkatin menyelenggarakan pemutaran film:
Tempat : Gedung Kesenian Solo,
Taman Sriwedari, Jl. Slamet Riyadi Solo
Pukul : 20.00 sampai selesai
Diskusi Bersama:
1. Hastin Dirgantari, SH (Ketua Masyarakat Peduli Pendidikan Surakarta)
2. Joko Narimo (Ketua Matakaca)
3. Nunung (Kaukus Perempuan Surakarta)
Dipandu oleh moderator Drs. Sapto Nugroho (Yayasan Talenta)
Untuk remaja yang masih tinggal di Solo dan sekitarnya mari bersama memperingati Hari Remaja Internasional dengan menyaksikan film-film dari 16 komunitas dengan jumlah 27 judul film.
Nonton bioskop tanpa dipungut bayaran alias gratis.
Jangan lewatkan kesempatan emas ini…
Jalan Remaja 1208 (JR 1208) adalah program menyuarakan sikap dan cara pandang komunitas remaja Indonesia ke publik melalui media. Kegiatan kampanye bersama ini merupakan refleksi remaja Indonesia di Hari Remaja Internasional yang diperingati pada tanggal 12 Agustus tiap tahunnya.
Tanpa terasa tanggal 12 Agustus, Hari Remaja Internasional sudah dekat! Tema tahun ini adalah Me, Instan? Tema ini kami angkat untuk menanggapi gaya hidup jaman sekarang yang serba instan. Gaya hidup yang serba instan ini kami sadari bisa menumbuhkan sifat curang, mudah menyerah, memikirkan diri sendiri. Gaya hidup yang serba instan ini menghllangkan hal-hal penting yaitu bahwa proses, kerja keras, jujur itu adalah hal yang dibutuhkan untuk membentuk kepribadian yang bertanggung jawab.
Kami menyadari bahwa munculnya gaya hidup instan ini karena kita semua mengalami bagaimana pemerintahan menjalankan sistemnya sehari-hari. Contoh sepele saja, dari data tahun 2010, jumlah kecelakaan di Indonesia 70% di dalamnya melibatkan remaja di dalamnya. Ini tentu tidak bisa dilepaskan dari persoalan jual-beli SIM,bukan? Kasus contek mencontek saat UN (Ujian Nasional) yang diorganisir oleh sekolah yang selalu ada dari tahun ke tahun. Kasus korupsi yang tidak ditangani dengan serius, para koruptor malah seakan punya kekuasaan untuk mengatur aparat, bisa keluar masuk rumah tahanan bahkan pergi ke luar negeri.
Sementara itu di bidang pendidikan yang mendasari kepribadian kita, semakin kehilangan karakternya. Untuk apa sih sebenarnya tujuan pendidikan kita sekarang? Sistem pendidikan yang gonta-ganti membuat metode pengajaran berubah. SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) yang tujuannya supaya kita bisa mempunyai daya saing, menjadi bangsa yang diperhitungkan di dunia Internasional, meleset dari tujuannya. SBI dimaknai sebagai hal yang prestige, karena serba luar negeri, mengambil kurikulum luar negeri, memiliki fasilitas yang dimiliki oleh sekolah berstandar internasional, piknik ke luar negeri. Kita tidak mau susah-susah membuat kurikulum yang tepat untuk kita sendiri. Kalau bisa gampang kenapa susah? Beli saja,toh ada subsidi dari pemerintah untuk program SBI. Kita tidak berusaha menciptakan karakter kita sendiri, kita kurang percaya pada pengetahuan lokal yang sebenarnya lebih sesuai dengan kebutuhan pendidikan kita. Dengan lemahnya karakter, sulit untuk kita peduli pada bangsa sendiri, padahal dulu bangsa ini dilahirkan oleh orang-orang yang sangat yakin pada kekuatan bangsanya.
Kami sadar bahwa hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena ini akan menghambat perkembangan bangsa Indonesia, terutama generasi penerusnya, yaitu remaja. Berangkat dari sini, JR 1208 membuat beberapa petisi untuk disuarakan pada tanggal 12 Agustus nanti. Berikut ini adalah petisi kami:
Kami menolak pendidikan Instan karena kami ingin berproses.
Kami butuh teladan!
Oleh karena itu, Gerkatin Solo bersama-sama mitra Kampung Halaman melalui JR 1208 mengajak teman-teman untuk ikut berpartisipasi dalam KAMPANYE BERSAMA, memaknai hari Remaja Internasional ini dengan lebih peduli pada kondisi sekitar kita, dengan menyelenggarakan BIOSKOP REMAJA!